
Muhammad Asrori Al-Makhi, siswa MI Thoriqussalam kelahiran Sidoarjo, 13 Juni 2011 memupuk asa dalam sebuah karya indah nan mempesona. Berawal dari ajakan Bu Ulum untuk ikut seleksi porseni kaligrafi untuk mewakili sekolah. Dia bukanlah sang ahli yang mampu mengoreskan lukisan indah bak Pablo Picasso atau kaligrafer handal bak Faiz Abdul Razzaq. Dia hanya anak laki-laki dari keluarga sederhana yang berusaha untuk membahagiakan orang tuanya. Dengan dilatih Pak Farid, kaligrafer handal dari tanah Wonoayu yang sudah lalu lalang dalam dunia seni khot. Asrori menjelma menjadi sosok yang luar biasa. Dia berhasil JUARA 1 lomba porseni kaligrafi tingkat kecamatan di tahun 2021, dia mewakili kecamatan Candi untuk berlomba di tingkat kabupaten.
Sayangnya, dia gagal meraih juara 1 di tingkat kabupaten, dia hanya mampu meraih juara harapan 1. Di tahun 2023, dia kembali menjuarai lomba Mithos Got Talent bidang seni kaligrafi, sehingga dia mewakili sekolah untuk kembali berlaga di porseni tingkat kecamatan.
Bak de javu, kesuksesan itu kembali terulang, dia berhasil menjuarai kaligrafi porseni tingkat kecamatan, dengan tangan ajaib dari sang magician Wonoayu dan tekad baja Asrori, dia berhasil meraih juara 1 porseni tingkat kabupaten dan melaju ke tingkat provinsi, yang diadakan bulan Oktober di Banyuwangi. Orang tuanya senang bukan kepalang, saudara Asrori beserta guru-guru MI Thoriqussalam pun bangga. Dia berhasil mengangkat derajat kedua orang tuanya. Semua ini juga tak lepas dari kehendak Allah SWT dan jasa Pak Eka yang selalu menjadi support system untuk anak didiknya yang akan berlomba, serta pihak MI Thoriqussalam yang selalu mendukung dan memfasilitasi siswanya. Semoga Asrori bisa tampil maksimal di tingkat Provinsi dan meraih juara ! aaamiinnn…..

I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.